Kamis, 01 Oktober 2015

MALANG RAWE RAWE RANTAS



Siapa sih yg gak kenal sama kota Malang? Arema? Kota Malang atau lebih familiar lagi Bumi Arema adalah sebuah kota dibagian tengah sebelah selatan Jawa Timur sering disebut juga kota bunga, karena icon kota malang sendiri adalah bunga. Tak luput dari si bunga, malang juga dikenal banyak orang luar maupun dalam sebagai kota berhawa dingin. Banyak pendatang yg merasakan betah tinggal di malang, selain nyaman, udara yg sejuk tidak seperti di kota kota besar lainnya, penduduknya yg ramah, dan biaya hidup di malang sangatlah terjangkau ditinjau dari kebutuhan hidup sehari hari seperti makanan. Banyak orang mengatakan, malang kota kuliner surganya yg doyan kuliner. Malang mulai dikenal masyarakat luas saat ini mulai dari sabang sampai merauke. Kota bunga ini menyimpan kekayaan  seni dan budaya bangsa yang luar biasa. Mulai dari budaya, ciri khas sampai makanannya.


Kekayaan budaya yang dimiliki Kota Malang berpengaruh terhadap kesenian tradisional yang ada. Salah satunya yang terkenal adalah Wayang Topeng Malangan (Topeng Malang), kesenian ini merupakan wujud pertemuan tiga budaya (Jawa Tengahan, Madura, dan Tengger). Hal tersebut terjadi karena Malang memiliki tiga sub-kultur, yaitu sub-kultur budaya Jawa Tengahan yang hidup di lereng gunung Kawi, sub-kultur Madura di lereng gunung Arjuna, dan sub-kultur Tengger sisa budaya Majapahit di lereng gunung Bromo-Semeru. masyarakat Malang terkenal religius, dinamis, suka bekerja keras, lugas dan bangga dengan identitasnya sebagai Arek Malang (AREMA). Di kota Malang juga terdapat tempat yang merupakan sarana apresiasi budaya Jawa Timur yaitu Taman Krida Budaya Jawa Timur, tepatnya di jalan soekarno hatta. Di tempat ini sering ditampilkan aneka budaya khas Jawa Timur seperti Ludruk, Ketoprak, Wayang Orang, Wayang Kulit, Reog, Kuda Lumping, Sendra tari. Saat ini bertambah kesenian baru yang kian berkembang pesat di kota Malang yaitu kesenian "BANTENGAN" kesenian ini merupakan hasil dari kreatifitas masyarakat asli malang, sejak dahulu sebenarnya kesenian ini sudah dikenal oleh masyarakat malang namun baru sekaranglah bantengan lebih dikenal oleh masyarakat tidak hanya masyarakat lokal namun juga luar daerah bahkan mancanegara. Khusus di Malang sering diadakan pergelaran bantengan hampir setiap perayaan hari besar baik keagamaan atau pagelaran acara terntentu.




Salah satu ciri khas dari kota malang adalah bahasa walikan. Bahasa Walikan Malang berasal dari pemikiran para pejuang tempo doeloe yaitu kelompok Gerilya Rakyat Kota (GRK). Bahasa khusus ini dianggap perlu untuk menjamin kerahasiaan, efektifitas komunikasi sesama pejuang selain juga sebagai pengenal identitas kawan atau lawan.
Di jaman penjajahan, banyak pasukan Belanda yang menyusup menjadi mata-mata di dalam kelompok pejuang Malang. Mata-mata ini banyak yang mampu berkomunikasi dalam bahasa daerah dengan tujuan menyerap informasi dari kalangan pejuang GRK.
Seorang tokoh pejuang Malang pada saat itu yaitu Pak Suyudi Raharno mempunyai gagasan untuk menciptakan bahasa baru bagi sesama pejuang sehingga dapat menjadi suatu identitas tersendiri sekaligus menjaga keamanan informasi. Bahasa tersebut haruslah lebih kaya dari kode dan sandi serta tidak terikat pada aturan tata bahasa baik itu bahasa nasional, bahasa daerah (Jawa, Madura, Arab, Cina) maupun mengikuti istilah yang umum dan baku. Bahasa campuran tersebut hanya mengenal satu cara baik pengucapan maupun penulisan yaitu secara terbalik dari belakang dibaca kedepan. Tidak semua bahasa bisa dibalik, tergantung konteks nya dan nyambung enggaknya kalimat. contoh :
-        mas (kakak laki laki) = sam
-        biasa ae rek = asaib ae ker
-        sepurane (minta maaf bhs.jawa) = enarupes
-        kamu tidak jalan sendirian = umak kadit uklam ewed (kata uklam berasal dari kata mlaku/jalan)
-        pulang = helom (moleh berasal dari bahasa jawanya pulang)
-        makan nasi pecel = nakam oges lecep (oges berasal dari kata nasi bhs. jawa)
Kota Malang dikenal dengan pariwisata alam juga wisata kuliner yang khas, diantara keaneka ragaman kulinernya, salah satu produk makanan ringan yang telah banyak dikenal masyarakat adalah keripik tempe Malang. Produk tempe dari kota Malang diakui memang memiliki kelezatan yang berbeda dengan produk tempe dari daerah lain.
Tempe Malang diproduksi dari bahan kedelai yang rata rata adalah kedelai Import untuk menghasilkan bentuk tempe yang baik juga rasa yang lezat. Kedelai sebelum melalui proses pengolahan dipilih melalui tahap Quality Control untuk menghasilkan tempe berkualitas serta bebas dari bahan kimia yang berbahaya bagi manusia.
Keripik tempe Malang diproses oleh tenaga professional di bidangnya, proses produksi kripik dilakukan secara semi tradisionil dan modern, dengan dibantu alat alat pendukung dan pengalaman dari tenaga ahli, kami berusaha untuk membuat produk yang terbaik dengan acuan utama rasa lezat, higienis, dan sehat.
Keripik tempe adalah salah satu jenis makanan ringan yang berbahan dasar tempe. Tempe dikalangan orang Indonesia sangat terkenal dan familiar, makanan ini biasanya di konsumsi oleh kalangan yang tingkat ekonominya menengah ke bawah, mengapa demikian? salah satu alasannya adalah karena harganya yang murah dan terjangkau. Sedangkan orang-orang kalangan menengah ke atas lebih memilih daging daripada tempe. Padahal kadar protein dalam tempe cukuup tinggi, yaitu berkisar antara 23% sampai dengan 25%.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar